MAKALAH
SISTEM OPERASI
(Komponen sistem operasi)
DI SUSUN OLEH :
NAMA : AMEILIANI
DIANIRA BARAHAMA
NIM : 12 314
259
KELAS : D/PTIK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ATAU PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
A.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan sistem
operasi pada sebuah Komputer ,perlu adanya komponen-komponen dalam sistem
operasi. Sistem operasi dapat dikatakan adalah perangkat lunak yang sangat
kompleks. Hal-hal yang ditangani oleh sistem operasi bukan hanya satu atau dua
saja, melainkan banyak hal. Dari menangani perangkat keras, perangkat lunak
atau program yang berjalan, sampai menangani pengguna. Hal tersebut menyebabkan
sebuah sistem operasi memiliki banyak sekali komponen-komponen tersendiri yang
memiliki fungsinya masing-masing. Seluruh komponen yang menyusun sistem operasi
tersebut saling bekerjasama untuk satu tujuan, yaitu efisiensi kerja seluruh
perangkat komputer dan kenyamanan dalam penggunaan sistem operasi.
Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada didalam
sebuah sistem operasi, agar kita bisa mempelajari sistem operasi secara
menyeluruh. Tanpa satu saja dari komponen-komponen tersebut, bisa dipastikan
sebuah sistem operasi tidak akan berjalan dengan maksimal.
B. Rumusan Masalah
- Komponen sistem Operasi
1. Managemen proses
2. Managemen Memori Utama
3.Managemen Berkas
4. managemen I/O
5.managemen penyimpan sekunder
6.jaringan
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk menambah pengetahuan bagi penulis khususnya pembaca , dapat
mengerti dan memahami Peran Komponen-Komponen pada sistem operasi dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Sistem operasi dapat dikatakan adalah
perangkat lunak yang sangat kompleks. Hal-hal yang ditangani oleh sistem
operasi bukan hanya satu atau dua saja, melainkan banyak hal. Dari menangani
perangkat keras, perangkat lunak atau program yang berjalan, sampai menangani
pengguna.
Mempelajari komponen sistem operasi secara
umum dapat mempermudah pemahaman untuk mengetahui hal-hal yang lebih detail
lagi tentang sistem operasi.
Pengertian
secara umum adalah pengelola seluruh sumberdaya yang terdapat pada sistem komputer
dan menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan dan
menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumberdaya sistem komputer.
Dari
berbagai macam sistem operasi yang ada, tidak semuanya memiliki
komponen-komponen penyusun yang sama. Pada umumnya sebuah sistem operasi modern
akan terdiri dari komponen sebagai berikut:
• Manajemen Proses.
• Manajemen Main
Memory.
• Manajemen File.
• Manajemen Sistem
I/O.
• Manajemen
Penyimpanan Sekunder.
•
Proteksi dan Keamanan.
Dalam
kegiatannya sehari-hari, sistem operasi memiliki sebuah mekanisme proteksi
untuk memastikan dirinya, semua program yang berjalan, dan data-data
penggunanya berjalan dengan baik. Untuk melakukan hal tersebut, sistem operasi
memiliki dua jenis mode operasi yang saling terpisah. Dua operasi tersebut,
yaitu user mode, eksekusi program dikendalikan oleh pengguna, dan kernel mode,
eksekusi program dikendalikan oleh sistem operasi, dinamakan dual-mode
operation.
Dual-mode
operation diimplementasikan pada arsitektur perangkat keras. Sebuah bit yang
disebut mode bit ditambahkan ke perangkat keras untuk menunjukkan mode operasi
saat itu: 0 untuk kernel mode dan 1 untuk user mode.
Dengan
adanya dual-mode operation, eksekusi sebuah program atau sebuah proses bisa
dibedakan sumbernya, apakah dieksekusi oleh sistem operasi atau dieksekusi oleh
pengguna. Hal ini akan sangat berguna dalam berjalannya sistem operasi.
Selain
itu, sistem operasi memiliki sebuah mekanisme untuk melindungi prosesor dari
berbagai macam program yang berjalan. Bayangkan jika ada sebuah proses
mengalami infinite loop. Tentu saja prosesor akan terus menerus melayani
program itu dan menghambat proses lainnya yang akan dieksekusi prosesor, dan
hal ini bisa dipastikanakan mengurangi kinerja dari komputer.
Perlindungan
prosesor tersebut dilakukan dengan timer. Timer diset untuk melakukan interupsi
prosesor setelah beberapa periode waktu. Dengan adanya timer, sebuah program
bisa dicegah dari berjalan terlalu lama. Misalkan sebuah program
memiliki time limit 7 menit. Setelah 7 menit tersebut terlewati, sistem operasi
akan menginterupsi prosesor dan menghentikan eksekusi program tersebut.
1.
MANAJEMEN PROSES
Proses
adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan
instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah
proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber
daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya
tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika
proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali
semua sumber daya agar bisa digunakankembali oleh proses lainnya.
Sistem
operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
manajemen proses seperti:
• Membuat dan
menghapus proses pengguna dan sistem proses. Sistem operasi bertugas
mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian
mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat
digunakan untuk proses lainnya.
• Menunda atau
melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus
dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses
yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan,
sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
• Menyediakan
mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi akan mengatur jalannya
beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan
terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk
mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancer.
• Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi menyediakan mekanisme agar
beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi
sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses
lainnya.
•
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock adalah suatu keadaan
dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang
tidak bias dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang
dimiliki oleh proses lain.
Saling
menunggu inilah yang disebut deadlock. Sistem operasi harus bisa mencegah,
menghindari, dan mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi
juga harus dapat memulihkan kondisi sistemnya.
2.
MANAJEMEN MAIN MEMORI
Sistem
operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan
mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik untuk program
yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari
manajemen main memory adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk meningkatkan
efisiensi pemakaian memori.
Main
memory atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar
dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan
jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Main memory
berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya
digunakan oleh CPU dan perangkat I/O. Main memory termasuk tempat penyimpanan
data yang yang bersifat volatile (tidak permanen), yaitu data akan
hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem
komputer modern memiliki sistem hirarki memori, artinya memori yang ada di
komputer disusun dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda. Memori
yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang
kecil, berkisar hanya dari ratusan KB hingga 4 MB dengan harga yang sangat
mahal. Sedangkan main memory yang kecepatannya jauh di bawah kecepatan
prosesor memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari 128 MB hingga 4 GB
dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem hirarki memori ini memiliki tujuan
agar kinerja komputer yang maksimal bisa didapat dengan harga yang terjangkau.
3.
MANAJEMEN FILE
File
atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi
yang saling berhubungan dan disimpan di perangkat penyimpanan. Sistem berkas
ini sangatlah penting, karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas
adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pengguna.
Sistem
operasi harus dapat melakukan operasi-operasi pada berkas, seperti membuka,
membaca, menulis, dan menyimpan berkas tersebut pada sarana penyimpanan
sekunder. Oleh karena itu, sistem operasi harus dapat melakukan operasi berkas
dengan baik.
Sistem
operasi melakukan manajemen sistem berkas dalam beberapa hal:
• Pembuatan berkas
atau direktori. Berkas yang dibuat nantinya akan diletakkan pada
direktori-direktori yang diinginkan pada sistem berkas. Sistem operasi akan
menunjukkan tempat dimana lokasi berkas atau direktori tersebut akan
diletakkan. Setelah itu, sistem operasi akan membuat entri yang berisi nama
berkas dan lokasinya pada sistem berkas.
• Penghapusan berkas
atau direktori. Sistem operasi akan mencari letak berkas atau direktori yang
hendak dihapus dari sistem berkas, lalu menghapus seluruh entri berkas
tersebut, agar tempat dari berkas tersebut dapat digunakan oleh berkas lainnya.
• Pembacaan dan
menulis berkas. Proses pembacaan dan penulisan berkas melibatkan pointer yang
menunjukkan posisi dimana sebuah informasi akan dituliskan di dalam sebuah
berkas.
•
Meletakkan berkas pada sistem penyimpanan sekunder. Sistem operasi mengatur
lokasi fisik tempat penyimpanan berkas pada sarana penyimpanan sekunder.
4.
MANAJEMEN I/O
Pekerjaan
utama yang paling sering dilakukan oleh sistem komputer selain melakukan
komputasi adalah Masukan/Keluaran (I/O). Dalam kenyataannya, waktu yang digunakan
untuk komputasi lebih sedikit dibandingkan waktu untuk I/O. Ditambah lagi
dengan banyaknya variasi perangkat I/O sehingga membuat manajemen I/O menjadi
komponen yang penting bagi sebuah sistem operasi. Sistem operasi juga sering
disebut device manager, karena sistem operasi mengatur berbagai macam perangkat
(device).
Fungsi-fungsi
sistem operasi untuk sistem I/O:
• Penyanggaan (buffering).
Menampung data sementara dari/ke perangkat I/O
• Penjadwalan (scheduling).
Melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien.
• Spooling.
Meletakkan suatu pekerjaan program pada penyangga, agar setiap perangkat dapat
mengaksesnya saat perangkat tersebut siap.
•
Menyediakan driver perangkat yang umum. Driver digunakan agar sistem operasi
dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O yang
umum, seperti optical drive, media penyimpanan sekunder, dan layar monitor.
•
Menyediakan driver perangkat yang khusus. Driver digunakan agar sistem operasi
dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O
tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis, dan motherboard.
5.
MANAJEMEN PENYIMPANAN SEKUNDER
Penyimpanan
sekunder (secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang berada satu
tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak
seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan
langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati I/O.
Sarana
penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Non volatile (tahan
lama). Walaupun komputer dimatikan, data-data yang disimpan di sarana
penyimpanan sekunder tidak hilang. Data disimpan dalam piringan-piringan
magnetik.
2. Tidak berhubungan
langsung dengan bus CPU. Dalam struktur organisasi komputer modern, sarana
penyimpanan sekunder terhubung dengan northbridge. Northbridge yang
menghubungkan sarana penyimpanan sekunder pada I/O dengan bus CPU.
3. Lambat. Data yang
berada di sarana penyimpanan sekunder memiliki waktu yang lebih lama untuk
diakses (read/write) dibandingkan dengan mengakses di memori
utama. Selain disebabkan oleh bandwidth bus yang lebih rendah, hal ini juga
dikarenakan adanya mekanisme perputaran head dan piringan magnetik yang memakan
waktu.
4.
Harganya murah. Perbandingan harga yang dibayar oleh pengguna per byte data
jauh lebih murah dibandingkan dengan harga memori utama.
Sarana
penyimpanan sekunder memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Menyimpan berkas
secara permanen. Data atau berkas diletakkan secara fisik pada piringan magnet
dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer dimatikan (non volatile)
2. Menyimpan program
yang belum dieksekusi prosesor. Jika sebuah program ingin dieksekusi oleh
prosesor, program tersebut dibaca dari disk, lalu diletakkan di memori utama
komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi proses.
3.
Memori virtual. Adalah mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa ruang
kosong dari disk menjadi alamat-alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa
menggunakan memori virtual ini seolah-olah sebagai memori utama. Akan tetapi,
karena letaknya di penyimpanan sekunder, akses prosesor ke memori virtual
menjadi jauh lebih lambat dan menghambat kinerja komputer.
Sistem
operasi memiliki peran penting dalam manajemen penyimpanan sekunder. Tujuan
penting dari manajemen ini adalah untuk keamanan, efisiensi, dan optimalisasi
penggunaan sarana penyimpanan sekunder.
6.
PROTEKSI DAN KEAMANAN
Proteksi
adalah mekanisme sistem operasi untuk mengontrol akses terhadap beberapa objek
yang diproteksi dalam sistem operasi. Objek-objek tersebut bisa berupa
perangkat keras (seperti CPU, memori, disk, printer, dll) atau perangkat lunak
(seperti program, proses, berkas, basis data, dll). Di beberapa sistem,
proteksi dilakukan oleh sebuah program yang bernama reference monitor. Setiap
kali ada pengaksesan sumber daya PC yang diproteksi, sistem pertama kali akan
menanyakan reference monitor tentang keabsahan akses tersebut. Reference
monitor kemudian akan menentukan keputusan apakah akses tersebut diperbolehkan
atau ditolak.
Secara
sederhana, mekanisme proteksi dapat digambarkan dengan konsep domain. Domain
adalah himpunan yang berisi pasangan objek dan hak akses. Masing-masing
pasangan domain berisi sebuah objek dan beberapa akses operasi (seperti read,
write, execute) yang dapat dilakukan terhadap objek tersebut.
Dalam setiap waktu, setiap proses berjalan dalam beberapa domain proteksi. Hal
itu berarti terdapat beberapa objek yang dapat diakses oleh proses tersebut,
dan operasi-operasi apa yang boleh dilakukan oleh proses terhadap objek
tersebut. Proses juga bisa berpindah dari domain ke domain lain dalam eksekusi.
Pengguna
sistem komputer sudah tentu memiliki data-data dan informasi yang berharga
baginya. Melindungi data-data ini dari pihak-pihak yang tidak berhak merupakan
hal penting bagi sistem operasi. Inilah yang disebut keamanan (security).
Sebuah
sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan. Aspek-aspek ini
berhubungan terutama dengan hilangnya data-data. Sistem komputer dan data-data
di dalamnya terancam dari aspek ancaman (threats), aspek penyusup (intruders),
dan aspek musibah.
Dari
aspek ancaman, secara umum sistem komputer menghadapi ancaman terbukanya
data-data rahasia, pengubahan data-data oleh orang yang tidak berhak, juga
pelumpuhan sistem dengan adanya serangan Denial of Service (DoS).
Dari
aspek penyusup, saat ini banyak orang mencoba masuk ke dalam sistem operasi
dengan berbagai macam tujuan. Ada yang hanya sekedar mencoba menjebol sistem
operasi (hacking), ada yang mencoba mengambil keuntungan dari tindakan
penjebolah itu (cracking).
Tidak
hanya disusupi oleh manusia, sistem operasi juga menghadapi ancaman keamanan
dari program-program penyusup, yang disebut malicious program atau malware.
Malware adalah program yang menyusup ke dalam sistem operasi dan
memiliki tujuan-tujuan tertentu seperti mengambil data-data pribadi, mengambil
alih komputer, dan seringkali bertujuan merusak. Yang termasuk kategori malware
adalah virus, keylogger, worm, trojan, dan sypware. Yang terakhir, sistem operasi
dan data-data di dalamnya terancam justru dari hal-hal non teknis, yaitu dari
musibah. Sistem operasi terancam akibat adanya bencana alam (banjir, lumpur
panas, gempa bumi, dan lain-lain), kerusakan perangkat keras atau lunak, bahkan
kelalaian dari penggunanya.
Perkembangan
dunia internet saat ini membawa konsekuensi meningkatnya resiko keamanan
terhadap sistem operasi. Oleh karena itu, sistem operasi harus memiliki
ketahanan keamanan. Bagi kebanyakan pengembang sistem operasi saat ini,
keamanan adalah salah satu permasalahan utama.
BAB
3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada
umumnya sebuah sistem operasi modern akan terdiri dari komponen sebagai
berikut:
• Manajemen Proses.
• Manajemen Main
Memory.
• Manajemen File.
• Manajemen Sistem
I/O.
• Manajemen
Penyimpanan Sekunder.
•
Proteksi dan Keamanan.
Perkembangan dunia internet saat ini membawa konsekuensi
meningkatnya resiko keamanan terhadap sistem operasi. Oleh karena itu, sistem
operasi harus memiliki ketahanan keamanan. Bagi kebanyakan pengembang sistem
operasi saat ini, keamanan adalah salah satu permasalahan utama.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Periyadi, Sihar NMP
Simamora, Nina Hendra, Dudi Soegiarto, Anak Agung Gde Agung, Idham, Sistem
Komputer, Telkom Polytechnic, 2009
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar